Ini bukanlah sekedar catatan perjalanan seperti biasanya.
Catatan perjalanan yang biasanya memang sengaja ditulis setelah merencanakan
panjang kali lebar berlibur di suatu tempat. Aahh… muter-muter bahasa saya.
Hehehe…
Intinya, ini adalah catatan perjalanan yang bukan hanya
perjalanan. Ada unsur keberuntungan, unsur ajakan, dan unsur keinginan dari
perjalanan ini.
Begini kisahnya…
Agustus 2013, saya mendapat undangan via facebook perihal satu acara yang tidak
bisa dibilang acara kecil dan biasa. Gathering Nasional Sahabat Indonesia
Berbagi (Gathnas SIGi) di Makassar, yang akan diadakan pada November 2013.
Oke… M.A.K.A.S.S.A.R. – Pulau Sulawesi.
BUKAN perkara MUDAH… lebih tepatnya BUKAN perkara MURAH bisa
sampai kesana. Saya yang biasa ngebolang ke pulau Jawa saja biasa berburu tiket
promo dari setahun sebelumnya. Dan ini… rasanya alangkah ajaib binti
mustahilnya saya jika berharap ada tiket promo ke pulau Sulawesi dalam tempo 2
bulan.
Maka ketika flyer acara
tersebut bolak-balik seliweran di beranda facebook,
ketika seorang rekan dari SIGi bolak-balik merengek merasa akan sangat menyesal
jika tak ikut kesana, ketika saya pun mupeng parah mau kesana tapi rasanya
masih ga mungkin… ahh… ketika itu pula maskapai hijau muncul memberi angin
segar.
Saya lupa tepatnya tanggal berapa, yang jelas itu adalah
hari Senin. Atas dasar saya yang agak ga enak body memutuskan untuk tidak masuk kantor, maka leyeh-leyeh dirumah
sambil online pun menjadi pekerjaan
saya hari itu :D
Disaat itulah muncul info soal tiket promo tersebut. Promo yang
ga nanggung-nanggung. 55ribu all route domestic. Ini namanya semacam nemu air
es di gurun pasir. Ahiiiw…
Maka tanpa pikir panjang… saya pun memproses dengan sigap
pemesanan tiket tersebut. Dan amat sangat tidak mudah meeeenn… yaiyalah tiket
murah gilak ini.
Tapi ga putus asa doong… bolak-balik web nya drop,, belum
lagi koneksi i-net naik turun, bolak-balik ke ATM karena sempat salah kode
pembayaran. Aagghh… Finally berhasil… dengan
menyesuaikan tanggal keberangkatan dengan acara SIGi,, tiket Medan – Jakarta –
Makassar - Jakarta berhasil disabet. Berasa menang award aja deh… hihihi…
Maka keberhasilan yang saya peroleh tak mau saya nikmati
sendiri. Menghubungi beberapa rekan SIGi Medan yang kiranya mau ikut, dan
berhasil kembali… 2 tiket PP Medan-Jkt-Makassar berhasil saya sabet untuk
mereka. Selamat ya mantemans *halaaah :D
Inilah yang namanya niat tulus dan sungguh-sungguh
dimudahkan jalannya oleh Allah :)
Makassar I’m Coming ^_^
31 Oktober – 1 November 2013
Dengan diawali adegan kecelakaan motor tunggal (entah
kebodohan, kesialan, pertanda, apalah bahasanya) sesaat sebelum nyampe kantor,,
sore harinya saya tetap melanjutkan penerbangan menuju Jakarta dengan kaki
lecet-lecet. Bersama Partner semprul saya, Yudhi Septian :p
|
ini dia Partner semprul saya :p |
Bermalam di Soekarno-Hatta, tidur beralaskan lantai dingin
anjungan penumpang bandara. Oh iyaa.. saya gak tidur sih.. tp partner saya yg
tidur pules :p Yaiyalaaahh.. saya udah puas tiduran di pesawat, jadinya
menghabiskan semalaman dengan membaca buku sambil jagain si partner semprul
saya.
|
Pose sekelak sebelum check-in |
Menjelang shubuh, kami pun masuk bandara untuk check in. Sok-sok-an self check-in… yang ada begitu selesai check in baru menyadari kalo kursi kami
berjauhan. Haaa… yasudahlha yaaa… Kau disana aku disini (apeudah :D )
Hampir jam 7 pagi, pesawat maskapai hijau ini pun melesat ke
udara. Aaahh.. ada pemandangan yang tak biasa sebenarnya sejak kami ada di waiting room tadi.
Jadi… saat itu kami bersama dengan rombongan bapak-ibu baru pulang
haji. Ga ngerti juga gimana ceritanya, kenapa ada rombongan haji yang pulang lewat
Jakarta dan malah naik pesawat hijau.
Nah..pemandangan yang bagi saya tak biasa
adalah ibu-ibu hajjah, yang seyogiyanya memakai jubah putih dan hijab/mukenah
putih, kali ini menggunakan pakaian rame meriah layaknya akan ke pesta, lengkap
dengan make-up. Maka usut punya usut,
dari pembicaraan 2 orang ibu hajjah yg berpakaian biasa, ternyata orang-orang
asli Makassar memang seperti itu kalau pulang berhaji. Seolah-olah
memperlihatkan kebahagiaan mereka setelah pulang dari tanah suci.
Dan saya pun hanya tersenyum saja melihat pemandangan
tersebut. Yaa.. inilah mungkin salah satu budaya penduduk Indonesia. Tentunya cukup
dimaklumi dan dihormati :)
Okey… setelah pemandangan tak biasa itu.. maka beberapa
belas menit sebelum mendarat, saya pun disuguhi pemandangan yang tak kalah luar
biasa.
Rentetan pulau-pulau kecil begitu jelas terlihat ada di
sekitar Sulawesi. Bahkan ada yang dekat sekali dengan Makassar. Mungkin salah
satunya adalah Samalona. Yaakk.. salah satu tujuan saya setelah sampai ke
Makassar nanti ;)
|
salah satu pulau yang terlihat jelas sebelum mendarat di Makassar |
Hampir pukul setengah sepuluh, pesawat kami pun mendarat
dengan mulus. Adalah Ratih, Rifah, Adry, dan Hotman yang menjemput kami. Maka kami pun digiring ke markas a.k.a kastil
SIGi Makassar (Rumah salah satu SIGiers yang dijadikan basecamp) :D
Saya dibonceng Ratih, dan mas Yudhi di bonceng Hotman, Rifah
berboncengan dengan Adry. Tapiiiii… ini
salah satu adegan yang buat saya pengen jitak si Ratih *eh :p kenapa saya malah
dipindah untuk kemudian boncengan dengan Adry di tengah jalan, dengan alasan
Ratih mau singgah ke kampus, dan Rifah yang tadinya boncengan dengan Adry pergi
berboncengan dengan Ricky (yang ternyata tadinya ikut jemput ke bandara, tapi
ban motor nya bocor).
Ya ampuuunn… kenapa
ga dari awal gitu, saya dibonceng Adry dan Ratih-Rifah langsung samperin Ricky???
Anak-anak yang aneh :p
Saya hanya bisa angguk-angguk geleng-geleng aja saat itu. Mungkin
ini temen-temen masih pada grogi ya jemput orang keren *eh *dudududu :p
Sesampainya di kastil, saya sesungguhnya sudah ingin
beranjak menyusur kota Makassar,, kaki udah gatel pengen jalan. Tapi apalah
daya, partner semprul saya katanya capek… hoosshh >.< dan temen-temen
Makassar agaknya masih pada kebingungan tetamunya ini mau diapain. Hahaha… maka
menikmati coto Makassar siang-siang dijadikan destinasi pertama.
|
Makan coto siang-siang :) |
Lalu, tibalah Nunu, dan saya berkesempatan berboncengan
dengannya menuju venue acara Gathnas. Dengan dialah saya mencurahkan keinginan
saya membolang di Makassar, mengingat saya hanya sebentar di Makassar dan tidak
bisa ikutan acara Gathnas versi nge-trip ke beberapa tempat. Dan agaknya saya
cocok dengan adek Nunu ini… hehe.. si Kakak keren no.2 versi SIGiers Makassar
:D makanya bisa pede banget gitu langsung curcol destinasi :D
Ok next…
Siang sudah berganti malam. Sambil menunggu teman-teman yang
menjemput tamu dari Jakarta, mas Besar a.k.a mas Ain ..hehe ,, saya bersama mas
Yudhi, Huda, Dian, Jiepu, Anca, Hotman, dan Ricky, malah main tepok nyamuk dan
gegitaran geje di kastil. Dan begitu setelah mas Ain tiba, kami pun melanjutkan
destinasi untuk menikmati makan malam dengan menu mie titi. Yaak.. Mie yang
cukup khas saya rasa. Meski sudah disiram kuah kental, mie ini tetap kriuk
layaknya makanan jaman dulu, Anak Mas. Hehehe… dilanjutkan menghabiskan malam
di anjungan pantai Losari.
|
Maen tepok nyamuk :D |
|
Mie Titi |
|
|
|
Anjungan city of Makassar - Losari |
2 November 2013
Selamat pagi, Makassar ^_^
Dengan berbekal arahan dari kak Ammy (salah satu SIGiers
Makassar juga), maka hari ini tujuan saya adalah Benteng Rotterdam dan Pulau
Samalona. Yaa.. kak Ammy mempercayakan seorang teman backpackernya, bang Danny
untuk menemani saya dan mas Yudhi ke Samalona.
Jam setengah 8 pagi, diantarkan oleh Indira dan Anca ke
pelabuhan, yang kebetulan bersebrangan dengan Benteng Rotterdam, kami pun
berangkat. Berkeliling sejenak dan berfoto di benteng Rotterdam, jam 9 pagi
kami menuju pelabuhan.
|
at Benteng Rotterdam , (ki-ka) MasYudi, Anca, Saya, Indira |
Dengan menyewa boat seharga
300ribu - PP (bisa muat 10 org lebih), saya, mas Yudhi, dan bang Danny menuju Pulau
Samalona. Meski ongkos boat nya agak mahal untuk ukuran jalan bertiga, saya
tentu tak mempermasalahkannya. Apalagi kalau bukan karena alasan “mumpung sudah
sampai Makassar, masa iya tidak di explore semaksimalnya, triiing..” hehehehe…
|
Samalona we're coming ^_^ |
Halo Pulau Samalona…
Pulau kecil nan indah yang dihuni beberapa kepala kluarga. Dan
ternyata juga pulau ini dimiliki oleh beberapa orang. Rasanya tak sampai 15
menit kalau mau menyusuri keliling pulau ini. Kebayang dong kecilnya pulau ini.
Sayang saya tak merasakan keindahan bawah lautnya
dikarenakan luka lecet di kaki saya masih terasa ngilu. Tapi saya cukup
menikmati keindahan pulau ini. Rasanya pengen tiduran aja gitu di pulau ini sambil
dibelai angin pantai… tsaaaahhh… :D :D Maka sejam lebih saya biarkan partner
saya berkeliaran di tengah laut.
Jam setengah satu, kami pun memutuskan kembali menyeberang
ke kota Makassar. Ditemani terik matahari, sesampainya di Makassar, kami
menyusur sambil berjalan kaki mencari oleh-oleh di pusat perbelanjaan oleh-oleh
Makassar, dekat pantai Losari.
|
saya, bang Danny, Mas Yudhi |
Jam dua siang, kami berpisah dengan bang Danny karena bang
Danny ada urusan lain, dan kami pun memutuskan untuk pergi ke trans studio mall,
bertemu penulis idola, mas Donny Dhirgantoro, yang kebetulan sedang roadshow di
Makassar.
Sepulangnya dari Trans studio mall, kami seharusnya
menyambangi SIGIers Makassar di venue acara, tapi dasar saya tak rela
melewatkan kesempatan emas, saya pun memaksa mas Yudhi untuk kembali ke Losari
sekedar menikmati sunset. Dan boom.. berhasil… sunset di pantai Losari
kereeeenn… seumur-umur saya nge-bolang, belum pernah seberhasil ini menikmati
sunset.
Maka kamipun tiba di venue acara ketika teman-teman lainnya
sudah hampir bubar. Hihih… tamu ga sopan nih yaaa… datang bukannya bantuin,,
malah jenjalan main-main keliling Makassar. Yaaa… harap maklum ya teman-teman
:D
Seselesainya persiapan di venue, kamipun makan malam dengan
coto kembali. Dilanjutkan dengan sedikit persiapan lagi di kastil, kami pun
masing-masing sampai pada titik kelelahan. Satu-persatu mulai tertidur menanti
hari esok yang akan lebih melelahkan tapi juga pasti menyenangkan. Tapi beberapa
ada yang masih setia di bandara menunggu tamu yang satunya, Intan – Surabaya,
yang ternyata pesawatnya delay parah sampai dini hari. Aaahh… saya pun sudah tak tau jam
berapa Intan sampai di kastil.
3 November 2013
The Day…
Sejak shubuh semua sudah mulai bangun dan bersiap. Beberapa bersiap
dengan kostum tariannya, beberapa masih saja berebut kamar mandi, beberapa ada
yang sudah bangun malah tidur lagi, ada yang menyiapkan sarapan, ada yg masih
sibuk menyetrika baju bahkan berebutan baju… aaahh… kekacauan pagi ini pasti
akan saya rindukan :’)
Sekitar setengah sembilan, saya yang dibonceng Iqbal, tiba
di venue acara. Masing-masing SIGiers dan partisipan dari komunitas lain mulai
bersiap. Dan Retno (SIGiers Medan) akhirnya tiba juga, mendarat dengan selamat
sebagai tamu terakhir di detik-detik acara akan dimulai.
Diawali dengan barisan para penari yang berjalan perlahan
dari pintu masuk, kata-kata sambutan khas daerah Makassar yang bikin merinding
karena pake acara nodong-nodong pisau, hehe, kemudian dengan tari Paduppa,
acara pun resmi dimulai.
|
Tari Paduppa |
Kata sambutan dari ketua panitia, sambutan ketua SIGi
Makassar, dan sambutan perwakilan dari Gubernur Makassar pun ikut membuka
acara. Serentetan acara keren pun berlangsung. Tarian, Nyanyian, persembahan
kreatifitas dari adik-adik asuh SIGi Makassar dan adik-adik asuh Komunitas
Pecinta Anak Jalanan (KPAJ Makassar), Gelas kosong (share ide dan kisah inspiratif)
antar komunitas (disini nih saya merasa tersanjung, bingung, malu, campur aduk…
duuhh… harus duduk di depan khalayak penonton, dan ditodong kisah-kisah dari
SIGi Medan.. hihihi >.<) , ngumpulin receh (receh kahuripan) dari tamu peserta untuk kemudian disumbangkan, dan
surprise performance dari Fiersa Besari (musisi Bandung, yang kebetulan sedang berpetualang
di Makassar, Thanks a lot bung ^_^)
|
Aksi menyanyi adik-adik asuh SIGiers Makassar |
|
Aksi drama dan tarian adik-adik KPAJ |
|
Gelas Kosong |
|
w/ Fiersa Besari |
Acara pun selesai tepat jam 4 yang ditutup dengan perayaan
ulang tahun SIGi Makassar, dengan memotong tumpeng, dan aksi cup song SIGiers Makassar. Kalian Awesome
guys :)
Dengan berat hati, saya pun harus melangkah meninggalkan
Makassar di tengah-tengah acara yang sesungguhnya belum benar-benar selesai. Yaiya
siih… masih pada sibuk foto-foto dan tentunya membereskan kembali venue :)
Dan lagiii… saya harus meneteskan air mata. Setelah sahabat-sahabat
Bandung, kini sahabat-sahabat baru dari Makassar pun ternyata sukses buat saya
nangis karena harus berpisah.
Entahlah… sangat sulit untuk dideskripsikan. Hanya bisa
dirasa disini *nunjuk hati :’)*
Menuju Bandara dengan hanya diantarkan oleh Adry (Makasi
banyak ya Adry, kakak alien ;) ) saya pun lepas landas sendirian tanpa partner
semprul saya menuju Jakarta, untuk kemudian melanjutkan perjalanan.
Terimakasih Allah untuk kesempatan berharga ini.
Terimakasih SIGiers Makassar untuk acara kerennya. Terimakasih
sambutannya selama saya di Makassar.
Maaf bila ada yang kata dan sikap yang kurang berkenan.
Semoga kita bisa dipertemukan kembali :’)
Salam rindu dari Medan ^_^