Kamis, 26 Desember 2013

Pesona yang Tersembunyi


Membaca status FB seorang teman (sebut saja Habli namanya ;D ) bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Tinggi Raja cukup menyulut emosi… emosi karena  anak ini semena-mena mau solo trip ga ngajak2… ahaha..
 
Maka dengan lancang saya pun minta diajak… bodo amat… eheheh…

Jadwal keberangkatan dia yang harusnya di tanggal 28 Des 13 saya paksa maju jadi tanggal 25 Des 13 berhubung saya libur… dan dengan keyakinan penuh, saya pun berharap dia menyetujui permintaan saya.

Benar saja… maka terjadilah.. hari ini… 25 Desember 2013… saya, Habli, 2 temannya, dan mas Yudhi berangkat ke tinggi raja.

Kesal dengan beberapa tulisan tentang  Tinggi Raja yang tidak menampilkan dengan cukup detail rute menuju kesana, maka dengan tulisan saya ini, berharap kamu-kamu yang ingin melakukan perjalanan kesana memperoleh informasi yang lebih dari yang pernah ada.

Here we go…

07.30 saya dan mas Yudhi berangkat dari Medan (Amplas) menuju Lubuk Pakam-Deli Serdang, dengan mengendarai sepeda motor. Meeting point dengan Habli dan temannya ada di kantor Bupati Deli Serdang.

Jam 08.00 saya dan mas Yudhi pun sampai di perkantoran Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam. 

Sarapan sejenak… 08.30 perjalanan sebenarnya pun dimulai…


Ini rutenya menuju Tinggi Raja…

Start from kantor Bupati Deli Serdang menuju Galang (kalau kamu-kamu ada di jalan lintas Medan-Deli Serdang, akan ketemu perempatan lampu merah yang ada tugu adipura, terus ke arah Serdang Bedagai, belok kiri ke perkotaan Lubuk Pakam, naahh… silahkan belok ke kanan menuju ke kec. Galang). 

Silahkan ikuti saja jalur jalanan beraspal…. Teruuuusss… kita akan melewati daerah Pagar Merbau, Pasar Miring, dan perkebunan karet yang cukup panjang. Nah.. setelah kebun karet akan menemukan persimpangan, kalau lurus akan ke arah Tebing Tinggi, maka kini kita harus belok kanan menuju arah Bangun Purba.

Lagi… lurus saja (dengan sedikit jalanan berkelok-kelok ;) ) ikuti  jalanan aspal. Jalanan kali ini cukup panjang, dan rasanya tak perlu khawatir, karena jalannya memang terus saja tanpa belokan.

Kita akan temukan PTPN 3 Sei Karang disebelah kiri jalan, lalu akan sampai di jalan Petumbukan melewati beberapa puluh meter kawasan pajak/pasar. Terus lagi… sampai kita masuk ke kecamatan Bangun Purba (akan ditemukan Puskesmas, kantor camat, kantor polisi).
Dan ternyata masih cukup jauh perjalanannya saudara-saudara. Okesip. Lanjut lagi.

Melewati perkebunan sawit yang yaaa… tidak ada rumah penduduk. Dan cukup worry… karena jalanan sepi. Itu makanya tdak disarankan pergi sendirian yaaa :D

Setelah berkilo-kilometer baru kita menemukan perumahan penduduk, dan sampailah di desa Mabar. Dan disinilah insiden terjadi… ban motor saya bocor.

Mau tidak mau, kita pun membuang waktu sekitar setengah jam untuk ganti ban dalam motor saya.

Saat itu jam tangan saya menunjukkan pukul 09.30
10.00 urusan ban motor beres. Kita pun melanjutkan perjalanan.

Masih ikuti jalur jalanan beraspal terus saja… ketemu jembatan besar… terus lagi.. sampailah di kecamatan Silinda Kab. Serdang Bedagai. Yak.. sudah beda Kabupaten dari tempat asal kita.
Setelah Silinda, kita akan kembali mewati perkebunan. Diantaranya perkebunan karet, coklat, dan sawit. Sejauh ini jalanan masih mulus. Belum ada yang buat frustasi. Jalanan aspal yang ditemukan bolong sesekali dan jalanan berbatu masih bisa dimaklumi.

Lalu kita tiba di daerah Marubun, nah… tak jauh darisini kita akan menemukan papan pemberitahuan “AIR PANAS TINGGI RAJA, 8 KM”


Kita sudah sampaaaaaaiii….
Eitsss… belum…

Dan disinilah kondisi badan dan motor dipertaruhkan (halah… hehehe…)
8 km akan ditempuh dengan kondisi jalan berbatu cukup besar, diselingi jalan tanah, jalanan beraspal beton yg cuma beberapa belas meter, tanjakan, tikungan, turunan,  jalanan berbatu kerikil.
- jalanan berbatu -
- tikungan tajam menurun -

- jalanan tanah berpasir -

- jalanan berkerikil/ berbatu kecil -


jam 11.00 kita pun sampai di tujuan.
Dengan suguhan pertama… hamparan kecil tumpukan belerang bak salju di sebelah kanan jalan (bisa maen ice skeating kali ya disini.. hihihi…)


Kita pun disambut para tukang parkir.
Yaaa… berhubung ini hari libur tampaknya tetiba ada lahan parkiran yang dibuat. Padahal menurut informasi yg sudah pernah kesana, parkir bebas, nanti bayar seikhlasnya saja. Tapi kali ini.. lahan parkir dibuka sekitar 50 meter sebelum pintu masuk sebenarnya ke kawasan Tinggi Raja. 

Dan di sepanjang jalan tadipun banyak pungutan2 liar (yang harusnya tak ada). Dengan dalih menimbun jalanan yang becek dan berlubang, penduduk setempat men-stop pengendara jalan untuk meminta “uang masuk”. Yaaa.. awalnya sih tak apa, tapi ini malah banyak yang mungutin. Ada sekitar 5 kali pungutan2 itu terjadi. Jadiii… disarankan buat yang mau kesana pas hari libur, siap-siap uang recehan yaaa… 1000, 2000, 5000 :)

Selamat Datang di Kawah Putih Tinggi Raja

Sebelum sampai di tujuan, kita harus jalan kaki sejauh kira-kira 100 meter melewati hutan kecil, dan bukit batu yang luas. Di balik bukit itulah tersimpan pesona alam yang indah.


- jalan setapak di tengah hutan kecil -

- bukit batu yang cukup luas -
 
Kawasan ini memang tak seluas dan sedingin kawah putih, Ciwidey. Tapi air kawah ini lebih panas dari kawah putih Ciwidey dan ada undakan bak salju dimana air panas dari kawah ini mengalir.

 
- kawah putih tinggi raja, Simalungun -
 
- bedanya dengan Ciwidey, ada salju panas di Tinggi Raja ;) -
- ini dia sumber air panasnya -

Pesona SUMUT yang tersembunyi.


Finally… kesampean juga saya menjejak disini… menyentuh airnya :)

Tak perlu khawatir melakukan perjalanan kesana dengan sepeda motor.
Saya dan teman-teman terbukti lulus. Motor sport, motor bebek, bahkan motor matic lulus melewati jalur Tinggi Raja. Yang perlu diperhatikan hanya persiapkan kondisi motor sebaik-baiknya. Mesin, bensin, dan ban. Apalagi jalanan berbatu memang cukup mengkhawatirkan dibawa jalan pada jalanan berbatu sekaligus menanjak.

Dan tak perlu khawatir juga kalau mau berkendara dengan mobil yang bukan mobil off road. Lulus juga kok lewat sana. Mobil keluarga sejenis avanza, xenia, dll juga lulus, asal jangan sejenis sedan :D

Cowok, cewek…?? Ga perlu khawatir… terbukti banyak pengendara cewek yang lulus melewati jalur Tinggi Raja.

Maka tak perlu khawatir pergi kesana. Jalanan jauh dan tak semuanya mulus tentu takkan menjadi hambatan untuk menikmati pesona alam.
Dan mungkin dibandingkan dulu,, kondisi jalanan sekarang sudah jauh lebih baik. Jadi (lagi-lagi) tak perlu takut untuk melakukan perjalanan kesana. Tapi perlu diINGAT…. Jalur terbaik dan tercepat adalah seperti yang saya jabarkan diatas. MEDAN – GALANG – BANGUN PURBA – SILINDA – TINGGI RAJA. Sekitar 84 km, dengan waktu tempuh 2,5 – 3 jam perjalanan.

Ada jalur lain dari Dolok Masihul ataupun Tebing Tinggi tidak direkomendasikan karena lebih jauh dan jalanan juga jelek (hasil wawancara dengan teman-teman dan penduduk sekitar).

Semoga informasi yang ada bisa membantu.

Terimakasih untuk trip kali ini team :)


Dan buat kamu… selamat berlibur ^_^
tetap INGAT.. Jaga alam untuk kelangsungan hidup penerus kita...
Jangan ambil apapun kecuali foto, dan jangan tinggalkan apapun selain jejak... apalagi membuang sampah tidak pada tempatnya..
berlaku bijaklah... :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar