Membaca status FB seorang teman (sebut saja Habli namanya ;D ) bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Tinggi Raja cukup menyulut emosi… emosi karena anak ini semena-mena mau solo trip ga ngajak2… ahaha..
Maka dengan lancang saya
pun minta diajak… bodo amat… eheheh…
Jadwal keberangkatan dia
yang harusnya di tanggal 28 Des 13 saya paksa maju jadi tanggal 25 Des 13
berhubung saya libur… dan dengan keyakinan penuh, saya pun berharap dia
menyetujui permintaan saya.
Benar saja… maka
terjadilah.. hari ini… 25 Desember 2013… saya, Habli, 2 temannya, dan mas Yudhi
berangkat ke tinggi raja.
Kesal dengan beberapa
tulisan tentang Tinggi Raja yang tidak
menampilkan dengan cukup detail rute menuju kesana, maka dengan tulisan saya
ini, berharap kamu-kamu yang ingin melakukan perjalanan kesana memperoleh
informasi yang lebih dari yang pernah ada.
Here we go…
07.30 saya dan mas Yudhi
berangkat dari Medan (Amplas) menuju Lubuk Pakam-Deli Serdang, dengan
mengendarai sepeda motor. Meeting point dengan Habli dan temannya ada di kantor
Bupati Deli Serdang.
Jam 08.00 saya dan mas
Yudhi pun sampai di perkantoran Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam.
Sarapan sejenak… 08.30
perjalanan sebenarnya pun dimulai…
Ini rutenya menuju Tinggi
Raja…
Start from kantor Bupati
Deli Serdang menuju Galang (kalau kamu-kamu ada di jalan lintas Medan-Deli Serdang,
akan ketemu perempatan lampu merah yang ada tugu adipura, terus ke arah Serdang
Bedagai, belok kiri ke perkotaan Lubuk Pakam, naahh… silahkan belok ke kanan
menuju ke kec. Galang).
Silahkan ikuti saja jalur
jalanan beraspal…. Teruuuusss… kita akan melewati daerah Pagar Merbau, Pasar
Miring, dan perkebunan karet yang cukup panjang. Nah.. setelah kebun karet akan
menemukan persimpangan, kalau lurus akan ke arah Tebing Tinggi, maka kini kita
harus belok kanan menuju arah Bangun Purba.
Lagi… lurus saja (dengan
sedikit jalanan berkelok-kelok ;) ) ikuti
jalanan aspal. Jalanan kali ini cukup panjang, dan rasanya tak perlu
khawatir, karena jalannya memang terus saja tanpa belokan.
Kita akan temukan PTPN 3
Sei Karang disebelah kiri jalan, lalu akan sampai di jalan Petumbukan melewati
beberapa puluh meter kawasan pajak/pasar. Terus lagi… sampai kita masuk ke
kecamatan Bangun Purba (akan ditemukan Puskesmas, kantor camat, kantor polisi).
Dan ternyata masih cukup
jauh perjalanannya saudara-saudara. Okesip. Lanjut lagi.
Melewati perkebunan sawit
yang yaaa… tidak ada rumah penduduk. Dan cukup worry… karena jalanan sepi. Itu makanya
tdak disarankan pergi sendirian yaaa :D
Setelah berkilo-kilometer
baru kita menemukan perumahan penduduk, dan sampailah di desa Mabar. Dan disinilah
insiden terjadi… ban motor saya bocor.
Mau tidak mau, kita pun
membuang waktu sekitar setengah jam untuk ganti ban dalam motor saya.
Saat itu jam tangan saya
menunjukkan pukul 09.30
10.00 urusan ban motor
beres. Kita pun melanjutkan perjalanan.
Masih ikuti jalur jalanan
beraspal terus saja… ketemu jembatan besar… terus lagi.. sampailah di kecamatan
Silinda Kab. Serdang Bedagai. Yak.. sudah beda Kabupaten dari tempat asal kita.
Setelah Silinda, kita akan
kembali mewati perkebunan. Diantaranya perkebunan karet, coklat, dan sawit. Sejauh
ini jalanan masih mulus. Belum ada yang buat frustasi. Jalanan aspal yang
ditemukan bolong sesekali dan jalanan berbatu masih bisa dimaklumi.
Lalu kita tiba di daerah
Marubun, nah… tak jauh darisini kita akan menemukan papan pemberitahuan “AIR
PANAS TINGGI RAJA, 8 KM”
Kita sudah sampaaaaaaiii….
Eitsss… belum…
Dan disinilah kondisi
badan dan motor dipertaruhkan (halah… hehehe…)
8 km akan ditempuh dengan
kondisi jalan berbatu cukup besar, diselingi jalan tanah, jalanan beraspal beton
yg cuma beberapa belas meter, tanjakan, tikungan, turunan, jalanan berbatu kerikil.
- jalanan berbatu - |
- tikungan tajam menurun - |
- jalanan tanah berpasir - |
- jalanan berkerikil/ berbatu kecil - |
jam 11.00 kita pun sampai di
tujuan.
Dengan suguhan pertama…
hamparan kecil tumpukan belerang bak salju di sebelah kanan jalan (bisa maen ice
skeating kali ya disini.. hihihi…)
Kita pun disambut para
tukang parkir.
Yaaa… berhubung ini hari libur
tampaknya tetiba ada lahan parkiran yang dibuat. Padahal menurut informasi yg
sudah pernah kesana, parkir bebas, nanti bayar seikhlasnya saja. Tapi kali
ini.. lahan parkir dibuka sekitar 50 meter sebelum pintu masuk sebenarnya ke
kawasan Tinggi Raja.
Dan di sepanjang jalan tadipun banyak pungutan2 liar (yang
harusnya tak ada). Dengan dalih menimbun jalanan yang becek dan berlubang,
penduduk setempat men-stop pengendara jalan untuk meminta “uang masuk”. Yaaa..
awalnya sih tak apa, tapi ini malah banyak yang mungutin. Ada sekitar 5 kali
pungutan2 itu terjadi. Jadiii… disarankan buat yang mau kesana pas hari libur,
siap-siap uang recehan yaaa… 1000, 2000, 5000 :)
Selamat Datang di Kawah
Putih Tinggi Raja
Sebelum sampai di tujuan,
kita harus jalan kaki sejauh kira-kira 100 meter melewati hutan kecil, dan
bukit batu yang luas. Di balik bukit itulah tersimpan pesona alam yang indah.
- jalan setapak di tengah hutan kecil - |
- bukit batu yang cukup luas - |
Kawasan ini memang tak
seluas dan sedingin kawah putih, Ciwidey. Tapi air kawah ini lebih panas dari
kawah putih Ciwidey dan ada undakan bak salju dimana air panas dari kawah ini
mengalir.
- ini dia sumber air panasnya - |
Pesona SUMUT yang
tersembunyi.
Finally… kesampean juga
saya menjejak disini… menyentuh airnya :)
Tak perlu khawatir
melakukan perjalanan kesana dengan sepeda motor.
Saya dan teman-teman
terbukti lulus. Motor sport, motor bebek, bahkan motor matic lulus melewati
jalur Tinggi Raja. Yang perlu diperhatikan hanya persiapkan kondisi motor
sebaik-baiknya. Mesin, bensin, dan ban. Apalagi jalanan berbatu memang cukup
mengkhawatirkan dibawa jalan pada jalanan berbatu sekaligus menanjak.
Dan tak perlu khawatir
juga kalau mau berkendara dengan mobil yang bukan mobil off road. Lulus juga
kok lewat sana. Mobil keluarga sejenis avanza, xenia, dll juga lulus, asal
jangan sejenis sedan :D
Cowok, cewek…?? Ga perlu
khawatir… terbukti banyak pengendara cewek yang lulus melewati jalur Tinggi Raja.
Maka tak perlu khawatir
pergi kesana. Jalanan jauh dan tak semuanya mulus tentu takkan menjadi hambatan
untuk menikmati pesona alam.
Dan mungkin dibandingkan
dulu,, kondisi jalanan sekarang sudah jauh lebih baik. Jadi (lagi-lagi) tak
perlu takut untuk melakukan perjalanan kesana. Tapi perlu diINGAT…. Jalur terbaik
dan tercepat adalah seperti yang saya jabarkan diatas. MEDAN – GALANG – BANGUN
PURBA – SILINDA – TINGGI RAJA. Sekitar 84 km, dengan waktu tempuh 2,5 – 3 jam
perjalanan.
Ada jalur lain dari Dolok
Masihul ataupun Tebing Tinggi tidak direkomendasikan karena lebih jauh dan
jalanan juga jelek (hasil wawancara dengan teman-teman dan penduduk sekitar).
Semoga informasi yang ada
bisa membantu.
Terimakasih untuk trip
kali ini team :)
Dan buat kamu… selamat
berlibur ^_^
tetap INGAT.. Jaga alam untuk kelangsungan hidup penerus kita...
Jangan ambil apapun kecuali foto, dan jangan tinggalkan apapun selain jejak... apalagi membuang sampah tidak pada tempatnya..
berlaku bijaklah... :)
tetap INGAT.. Jaga alam untuk kelangsungan hidup penerus kita...
Jangan ambil apapun kecuali foto, dan jangan tinggalkan apapun selain jejak... apalagi membuang sampah tidak pada tempatnya..
berlaku bijaklah... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar