Air Asia memang bukan maskapai pertama yang mewujudkan keinginan
saya terbang melintas kota bahkan pulau. Saya yang terlahir dari keluarga
sederhana hanya bisa bermimpi untuk naik pesawat. Namun memimpikan
naik pesawat sesungguhnya tak pernah benar-benar ingin saya wujudkan. Entahlah, buat
saya pasti akan ada masanya dimana saya akan bisa mengunjungi kota-kota lain di
Indonesia.
Dan akhirnya sampai lah waktu yang tak pernah terbayang itu.
Saya pertama kali naik pesawat, sendirian, tanpa punya pengalaman sebelumnya,
hanya untuk mencoba peruntungan di ibukota demi sebuah pekerjaan. Sungguh masih
lekat diingatan betapa kedua orang tua saya begitu khawatir sampai-sampai
menitipkan saya kepada seorang ibu yang juga satu pesawat dengan saya. Bayangkan,
gadis berusia 22 tahun ini terlihat begitu kaku untuk naik pesawat. Sedangkan tak
sedikit anak-anak yang saya lihat kala itu dengan santainya dan sudah begitu
mengerti bagaimana prosedur naik pesawat, mulai dari masuk bandara, check-in, boarding, hingga memakai sabuk
pengaman di kursi pesawat. Aaahh.. justru ini yang menjadi pelajaran dan
pengalaman berharga bagi saya.
Setahun kemudian…
Seorang teman pun entah kesambet apa mengajak saya untuk traveling. Padahal saya tak punya
pengalaman traveling. Naik pesawat saja baru sekali, dan sempat terpikir tak
ingin lagi naik pesawat karena saya mabuk udara luar biasa. Dan entah kesambet
apa pula, akhirnya saya menyetujui ajakannya dengan segala pertimbangan, dengan
segala susunan kegiatan yang ia rancang, dan tentu saja dengan didukung tiket promo
Air Asia yang ga nanggung-nanggung. Tiket PP Medan-Jakarta yang saya beli untuk traveling kali ini justru seharga tiket
saya untuk sekali jalan setahun lalu. Tentu ajakan yang tak pantas untuk
ditolak. Meski mabuk udara masih terus membayangi, saya tak juga gentar.
Masih dengan sikap yang belum sesantai para penumpang
lainnya yang terlihat sudah sering naik pesawat, kala itu saya pun masih
mengandalkan teman saya untuk melalui segala proses penerbangan. Dan inilah
kali kedua saya belajar, dan tentunya merasa semakin pinter, haha…
Tahun selanjutnya…
Berbekal dari pengalaman yang meski baru dua kali. Maka saya
pun perlahan membangun impian mengunjungi berbagai kota di Indonesia. Keindahan
pulau Tidung – kepulauan seribu, serunya suasana kota tua, di DKI Jakarta setahun lalu, membuka mata saya bahwa Indonesia itu luar biasa. Toh cukup sudah saya
menjelajah wisata di kota kelahiran saya, maka sudah saatnya lah saya menikmati
pesona lain Indonesia. Terbang tinggi menembus angkasa, melintas pulau-pulau,
dan menikmati keelokan, keragaman Indonesia.
Sayapun mulai menjadi
seorang pemburu tiket promo. Terkhusus perhatian saya tertuju pada Air Asia yang
sangat sering meluncurkan tiket promo. Maka saya pun merasa tak ada lagi
halangan untuk menjelajah Indonesia. Bukankah “bertualanglah kamu selagi muda…??”
. Dan Air Asia lah maskapai yang menjadikan saya seorang pecandu
petualangan, si bolang - bocah petualang. Dengan didukung seringnya kemunculan tiket promo, penerbangan
tepat waktu, kenyamanan mulai dari lepas landas, saat terbang, hingga mendarat,
membuat saya sulit berpaling dari maskapai merah ini. Terbang dari Medan menuju
Jakarta, Bandung, Pekanbaru, dan Surabaya, sukses saya tempuh bersama Air Asia sejak tahun 2010.
Betapa hidup pun kini semakin berwarna dan bermakna, karena
banyak hal yang bisa diperoleh selama perjalanan, selama petualangan. Hidup tak
melulu soal rutinitas, pekerjaan, bertemu kegiatan dan orang yang itu-itu saja.
Belajar memaknai hidup dengan mengenal lingkungan dan orang-orang baru sungguh begitu
berharga. Dan bersama Air Asia lah hidup saya mulai terasa berbeda. Meski mabuk
udara tak kunjung sembuh, saya gak pernah kapok untuk naik pesawat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar